Mudah untuk mengatakan saya sayang ibu dan ayah saya. Apakah dengan ungkapan saja sudah menunjukkan kasih dan sayang kita kepada ibu dan ayah? Bukankah kita semua sudah tahu bahwa surga itu di telapak kaki ibu, tapi sejauh manakah kita menjaga surga kita dalam hidup kita?
Ayah yang membanting tulang di tempat kerjanya untuk membesarkan kita sehingga kita berhasil menjadi manusia yang berhasil di dunia ini. Apa balasan kita terhadap pengorbanannya? Terbayarkah setiap keringat yang di keluarkan oleh ayah untuk melihat kita berhasil? Hargailah ibu dan ayah sebagaimana mestinya. Balaslah setiap pengorbanan mereka dengan kasih sayang kita sebagai anak-anaknya.
Walau setinggi apaun pun keberhasilan yang kita raih, hargailah mereka yang berkorban untuk kita. Bagaimana Anda Menyayangi Orang Tua Anda? Jadikanlah panduan ini untuk Anda menyayangi insan yang bernama ibu dan ayah.
7 Cara Menyayangi Orang Tua Tercinta Ketika Masih Hidup

1. Lemah-Lembut Saat Berbicara
Ketika manusia semakin berumur mereka lebih sensitif terhadap berbagai hal. Lidah umpama belati yang tajam mengiris setiap hati manusia dengan kata-kata. Pastikan setiap berbicara dengan ibu dan ayah, bicaralah dengan lemah-lembut.
2. Menyenangkan Hati Kedua Orang Tua
Semasa kecil, ibu dan ayah selalu berusaha memenuhi permintaan kita dengan harapan agar kita senang. Balaslah jasa mereka dengan menggembirakan hati mereka. Tidak perlu uang jutaan cukuplah kita selalu memerhatikan kebutuhan mereka. Menyenangkan di sini ada banyak konteks yang bisa dibahas. Mudahnya, jangan sesekali menyakiti hati mereka.
3. Doakan Orang Tua
Doa adalah senjata orang mukmin. Biar jauh beribu pulau tapi jangan lupa mendoakan kesejahteraan mereka dunia dan akhirat. Doa juga pengikat kasih sayang antara ibu, ayah dan anak-anak. Orangtua bukannya menginginkan uang rupiah, mereka mencoba menginginkan perhatian. Jika kita tidak dapat melihat mereka selalu, kirim doa kepada mereka pada setiap saat. Lebih afdhol, setiap kali setelah solat, titipkan doa untuk mereka.
4. Hubungi Mereka Di mana pun Kita Berada
Hubungilah ibu dan ayah Anda sesering mungkin. Peduli tentang mereka adalah kewajiban setiap anak. Gunakan fasilitas teknologi yang ada sekarang untuk menghubungi mereka.
Hargailah ibu dan ayah Anda. Tanpa mereka siapalah kita. Cintailah mereka tanpa syarat, karena kelahiranmu di dalam hidup mereka juga tidak bersyarat.
5. Hargai Mereka Pada Hari Lahir Kita
Biasanya, banyak orang menyambut 'birthday' dengan teman-teman. Jarang kita dengar ada yang hubungi ibu yang melahirkan kita. Banyak yang menyenangkan dengan teman-teman sehingga melupakan orang yang meraung kesakitan ketika melahirkan kita. Percayalah, setiap ibu akan menunggu anak-anak mengucapkan "Terima kasih mak" pada hari lahir anak-anaknya.
6. Peluk Dan Cium
Semakin bertambah usia, semakin sensitif. Meskipun secara tingkah tidak menunjukkan mereka ingin dipeluk dan disayang, orangtua menginginkan kasih sayang anak-anak yang semakin menjauh. Rumah yang dulu penuh dengan canda tawa, semakin sepi. Anak-anak yang jarang mengunjungi membuat mereka semakin merasa sendirian. Pelukan dari cucu tidak sama dengan pelukan anak sendiri.
7. Bawa Mereka Kunjungi Saudara Dan Kawan Lama
Mereka bukannya ingin dibawa ke Ancol, puncak atau tempat wisata liburan akhir pekan. Bagi mereka, itu sudah lama berlalu. Jauh di sudut hati mereka, ibu-ayah mengharapkan anak-anak membawa mereka mengunjungi kerabat yang sudah lama tidak ketemu. Mereka dambakan pertemuan dengan teman-teman lama sekolah mereka, lebih-lebih lagi yang 20-30 tahun tidak berjumpa.
Mereka ingin mengingat tempat mereka tumbuh, sekolah mereka belajar dan tempat mereka pertama kali memulai kehidupan sebelum kelahiran mereka. Permintaan ini jarang diungkapkan oleh mereka. Semoga anak-anak lebih memahami kehendak orangtua ini.
BONUS: Kalau dimurahkah rezeki dan ada duit lebih, kirim mak ayah pergi menunaikan Haji. Jika sudah, kumpul duit dengan adik beradik lain, kirim mereka pergi umrah lagi. kalau bisa gabung dengan ibu dan ayah agar kita dapat menjaga mereka ketika di Makkah. In Shaa Allah, banyak pahalanya.
kesimpulan
Semakin kita bertambah usia, semakin lembut hati ibu-ayah kita. Sebelumnya tegas dan keras, sekarang tidak lagi. Kita pasti terasa lain dengan perlakuan mereka pada cucu yang tidak sama dengan perlakuan mereka pada kita saat kecil dulu. Sungguh, hati mereka cuma menginginkan kebahagiaan. Sekarang, tugas anak-anak membalas jasa orangtua. Selagi hayat dikandung badan, gembirakanlah mereka.
Semoga kita semua menjadi anak-anak yang soleh dan solehah. Amin.
Posting Komentar